Senin, 07 Januari 2013

Kumpulan Puisi

Lupakan aku

Berusahalah… untuk mengerti bahwa di dunia yang fana ini kita terlahir tak sempurna
Bahwa apa yang kita harap tak selalu bisa kita dapat, juga harus kau ingat
Kuatkanlah… dan mengerti bahwa hati terapuh dapat pula menjadi kekuatan baru
Bahwa apa yang terlewati mampu berikan pengalaman berharga untuk esok hari
Lupakan aku… bukan karna ku tak lagi mencintaimu seperti dulu
Proses pendewasaan diri tak selamanya mengenakkan hati, susah di arti
Tataplah masa depan ! jangan jadikan kepergianku ini sebagai satu rintangan
Ketulusan… t’lah tiba waktunya juga berbicara tentang pengorbanan
Aku pergi sejak hari ini bukan karna tak lagi mencintai
Aku tersenyum saat bertemu bukan karna bahagia meninggalkanmu
Aku begini…menyakiti hati bukan juga ingin kau musuhi
Hatiku pun menangis…tak hanya jiwamu yang teriris
Semoga perpisahan ini hanya sesaat
Semoga engkau mampu menatap kuat
Semoga terjaga semua hasrat
Hingga tiba lagi waktunya Tuhan persatukan kita erat...


Secarik Kertas Usang Yang Kini tlah berdebu

Mata mulai terasa berat, ingin aku membaringkan badan dan tertidur lelap
Namun ada yang menggelitik, kisah siang tadi mengusik pikiran
dan mengalahkan rasa kantuk ini.

Siang yang terik, di bawah sinaran matahari dan langit Surabaya
dengan berlindung dibalik jaket merah
aku berjalan menyusuri lorong-lorong gang Kedung Tarukan Baru
untuk membeli lauk makan siang
selayaknya anak kosan lainnya

Mataku terusik dengan segumpalan kertas usang yang diremas-remas pemiliknya,
mungkin saja maksudnya ingin membuang remasan kertas usang tersebut
di tempat sampah yang tidak jauh dari situ, tetapi sayang salah sasaran...
tidak tepat masuk ke dalam tong sampah berwarna kuning yang terbuat dari ban mobil.

Entah mengapa aku tertarik untuk memungut dan membuka remasan kertas itu dan melihat apa isinya,
sejenak aku terkesima saat membuka remasan kertas itu perlahan.
Kertas berwarna coklat tua, mirip dengan kertas hasil daur ulang
yang pada beberapa bagian tepinya terdapat bekas terbakar.
Bekas terbakar itu begitu rapi sehingga saya berpikir mungkin saja pemiliknya hendak memberikan aksen tersendiri sehingga sengaja membakar beberapa bagian dari kertas itu.

Pada kertas itu ada tulisan menggunakan bolpoin tinta hitam yang tintanya hampir habis....
sehingga bagian akhir dari tulisan tersebut ditulis dengan tinta hitam yang tersisa

Aku menulis:

Aku takut pada malam
Malam selalu gelap dan sakit bagiku
Sendiriku dan malam
Aku takut

Tak kuasa kuhardik pagi mendekat
Tuk temani sakitku

Tertatih kuterbang
Kubawa perih hingga jauh
Hilang dan lenyap ditengah malam
Hingga malaikat pagi menggendongku
dalam dekapannya..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar